Selasa, 11 Oktober 2016

Proses Tes DDST



PROSES TES DDST
1.      Alat
a.       Alat peraga : benang wol, manik-manik, kubus bermacam-macam warna, permainan anak, botol susu, kertas dan pensil, kicrik-kicrik, bola tenis, gelang ukuran 12 cm dan boneka
b.      Formulir DDST
c.       Buku petunjuk untuk menjelaskan cara melakukan DDST
2.      Formulir DDST
Formulir DDST berupa selembar kertas yang berisikan :
a.       125 tugas perkembangan menurut usia pada halaman depan
b.      Pada bagian belakang berisi pedoman tes untuk beberapa item tertentu
c.       Pada bagian depan formulir DDST terdapat garis horizontal teratas dan terbawah untuk skala usia dari mulai lahir sampai 6 tahun
d.      Pada usia 0-25 bulan, satu garis tegak adalah 1 bulan
e.       Pada usia setelah 24 bulan, satu garis tegak adalah 3 bulan
f.       Pada bagian depan terdapat 125 item dalam bentuk persegi panjang yang ditempatkan dalam neraca usia yang menunjukkan 25%, 50%, 75% dan 90% yang menyatakan presentasi keberhasilan rata-rata seluruh anak
3.      Penghitung usia anak
Langkah-langkah dalam menghitung usia anak
a.       Tulis tanggal, bulan dan tahun pada saat dilaksanakan test
b.      Kurangi dengan cara bersusun antara tanggal, bulan dan tahun kelahiran anak
c.       Patokan umur bayi adalah 1 bulan = 30 hari, jika kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah dan jika lebih dari 15 hari dibulatkan keatas
Contoh perhitungan
1994 –10 – 5         (saat tes)
1992 – 5 –  23       ( lahir)
      2 –  4 – 12  (umur anak  2 tahun 4 bulan)
4.      Pelaksanaan tes
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan tes:
a.   Semua item harus diujikan sesuai prosedur
b.  Kerja sama aktif dari anak
c.   Bina hubungan yang baik dengan orang tua dan anak
d.  Tujuan DDST
e.   Tersedia ruangan yang luas
f.   Pelaksanaan penilaian fleksibel
5.      Cara pemberian skor
Penulisan skor ditempatkan pada area kotak yang berwarna putih dekat tanda 50% dengan ketentuan :
1.  L = Lulus / lewat (p : Pass). Anak dapat melakukan item dengan baik atau orang tua/ pengasuh  melaporkan secara terpercaya bahawa anak dapat menyelesaikan item tersebut.
2.  G= Gagal (F: Fail). Anak dapat melakukan item dengan baik atau orang tua/pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak tidak dapat melakukan item tersebut.
3.  M= Menolak (R: Refusal). Anak menolak untuk melakukan tes pada item tersebut. Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak apa yang harus dilakukannya.
4.  Tak = Tak ada kesempatan (No : No Opportunity). Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan.
6.      Interpretasi hasil
Penilaian per item
a.  Penilaian item “Lebih” (A : Advance)
Nilai ini diberikan jika anak dapat lulus dan item disebelah kanan garis usia
b.  Penilaian item “OK” atau normal
Nilai ini diberikan pada anaka dengan kondisi:
-          Anak gagal atau menolak melakukan tugas pada item disebelah kanan garis usia
-          Anak lulus, gagal atau menolak melakukan tugas pada item di daerah putih kotak (25 % -75%)
-           
c.   Penilaian item P “Peringatan”  (C: Caution)
Nilai ini diberikan jika anak gagal atau menolak melakukan tugas pada item yang dilalui garis usia didaerah gelap kotak (75% - 90%)
d.  Penilaian item T “Terlambat”  (D: Delayed)
Nilai ini diberikan jika anak gagal atau menolak melakukan tugas untuk item disebelah kiri garis usia sebab tugas tersebut ditujukan untuk anak yang lebih muda
e.   Penilaian item “Tak ada kesempatan” (No opportunity)
Nilai ini diberikan jika anak mendapat skor “Tak” atau tidak ada kesempatan untuk mencoba
7.      Penilaian keseluruhan tes
Hasil interpretasi untuk keseluruhan test dikategorikan  menjadi 3, yaitu:
1.  Normal
Interpretasi ini diberikan jika Tidak ada skor “terlambat”  dan atau maksimal 1 “peringatan” lakukan uji ulang pada pertemuan berikutnya
2.  Suspek
Interpretasi ini diberikan jika terdapat satu atau lebih skor “ terlambat” dan dua atau lebih “peringatan”. T dan P disebabkan oleh kegagalan bukan penolakkan. Lakukan uji ulang 1-2 minggu berikutnya.
3.  Tidak dapat diuji
Interpretasi ini diberikan jika terdapat satu atau lebih “terlambat” dan dua atau lebih “peringatan”. T dan P disebabkan oleh penolakan bukan kegagalan.
Lakukan uji ulang 1-2 minggu berikutnya. Jika hasil test berulang kali suspek dan tidak dapat diuji, lakukan konsultasi dengan seorang ahli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar