BAHAN AJAR LABIOPALATOSKIZIS
A.
PENGERTIAN
·
Labio
/ Palato skisis merupakan kongenital yang berupa adanya kelainan bentuk pada
struktur wajah (Ngastiah, 1997).
·
Palatoskisis
adalah adanya celah pada garis tengah palato yang disebabkan oleh kegagalan
penyatuan susunan palato pada masa kehamilan 7-12 minggu (Ngastiah, 1997).

Gambar bayi dg Labioschisis
B.
ETIOLOGI
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya bibir sumbing.
faktor tersebut antara lain , yaitu :
1. Factor Genetik atau keturunan
Dapat terjadi karena adaya adanya mutasi gen
ataupun kelainan kromosom. Pada sel yang normal mempunyai 46 kromosom yang
terdiri dari 22 pasang kromosom non-sex
( kromosom 1 s/d 22 ) dan 1 pasang kromosom sex ( kromosom X dan
Y ) yang menentukan jenis kelamin.
Pada penderita bibir sumbing terjadi Trisomi
13 atau Sindroma Patau dimana ada 3 untai kromosom 13 pada setiap sel
penderita, sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah 47. Jika
terjadi hal seperti ini selain menyebabkan bibir sumbing akan menyebabkan gangguan
berat pada perkembangan otak, jantung, dan ginjal.
2.
Kurang Nutrisi
contohnya defisiensi Zn dan B6, vitamin C pada waktu hamil,
kekurangan asam folat.
3.
Infeksi pada ibu
yang dapat mempengaruhi janin contohnya seperti infeksi Rubella
dan Sifilis, toxoplasmosis dan klamidia
4.
Pengaruh obat
teratogenik, termasuk jamu dan kontrasepsi hormonal,
misalnya kecanduan alkohol, terapi penitonin
5.
Multifaktoral dan mutasi
genetic
C.KLASIFIKASI
1. Brdasarkan lengkap/ tidaknya celah yang terbentuk :
a. Komplit
b. Inkomplit
2. Berdasarkan lokasi/ jumlah kelainan :
a.
Unilateral
b.
Bilateral

Gambar Klasifikasi
Labiochisis
D.
MANIFESTASI KLINIS
1. Masalah asupan makanan
ü Adanya labioschisis memberikan
kesulitan pada bayi untuk melakukan hisapan pada payudara ibu atau dot khusus.
ü Keadaan tambahan yang ditemukan adalah
reflex hisap dan reflek menelan pada bayi dengan labioschisis tidak sebaik bayi
normal, dan bayi dapat menghisap lebih banyak udara pada saat menyusu.
ü Memegang bayi dengan posisi tegak lurus
mungkin dapat membantu proses menyusu bayi.
ü Menepuk-nepuk punggung bayi secara
berkala juga daapt membantu.
2. Masalah Dental
Anak
yang lahir dengan labioschisis mungkin mempunyai masalah tertentu yang
berhubungan dengan kehilangan, malformasi, dan malposisi dari gigi geligi pada
arean dari celah bibir yang terbentuk.
3. Infeksi telinga
Anak dengan
labio-palatoschisis lebih mudah untuk menderita infeksi
telinga
karena terdapatnya abnormalitas perkembangan dari otot-otot yang mengontrol
pembukaan dan penutupan tuba eustachius.
4. Gannguan berbicara
Pada
bayi dengan labio-palatoschisis biasanya juga memiliki abnormalitas pada
perkembangan otot-otot yang mengurus palatum mole. Saat palatum mole tidak
dapat menutup ruang / rongga nasal pada saat bicara, maka didapatkan suara
dengan kualitas nada yang lebih tinggi. Meskipun telah dilakukan reparasi
palatum, kemampuan otot – otot tersebut diatas untuk menutup ruang / rongga
nasal pada saat bicara mungkin tidak dapat kembali sepenuhnya normal.
E.
PENATALAKSANAAN
1.
Tahap Sebelum Operasi
ü ketahanan tubuh bayi menerima
tindakan operasi
ü asupan gizi yang cukup
Dilihat dari keseimbangan
berat badan yang dicapai dan usia yang memadai. Patokan yang biasa dipakai
adalah rule of ten meliputi
:
·
berat
badan lebih dari 10 pounds atau sekitar 4-5 kg
·
Hb
lebih dari 10 gr %
·
usia
lebih dari 10 minggu
jika bayi belum mencapai rule of ten
ada beberapa nasehat yang harus diberikan pada orang tua agar kelainan dan
komplikasi yang terjadi tidak bertambah parah. Misalnya memberi minum harus
dengan dot khusus. Apabila dot khusus ini tidak tersedia bayi cukup diberi
minum dengan bantuan sendok secara perlahan dalam posisi setengah duduk atau
tegak untuk menghindari masuknya susu melewati langit-langit yang terbelah yg
berakibat bayi dpt tersedak.
2. Tahap sewaktu operasi
Yang diperhatikan
adalah soal kesiapan
tubuh si bayi menerima perlakuan operasi,
hal ini
hanya bisa diputuskan oleh seorang ahli bedah Usia optimal untuk operasi bibir
sumbing (labioplasty) yaitu :
ü usia 3 bulan
Usia ini dipilih mengingat pengucapan
bahasa bibir dimulai pada usia 5-6 bulan sehingga jika koreksi pada bibir lebih
dari usia tersebut maka pengucapan huruf bibir sudah terlanjur salah sehingga
kalau dilakukan operasi pengucapan huruf bibir tetap menjadi kurang sempurna.
ü Usia 18 – 29 bulan
Operasi untuk langit-langit (palatoplasty)
optimal pada usia ini dipilih mengingat anak aktif bicara usia 2 tahun dan
sebelum anak masuk sekolah.
Operasi
yang dilakukan sesudah usia 2 tahun harus diikuti dengan tindakan speech
teraphy karena jika tidak, setelah operasi suara sengau
pada saat bicara tetap terjadi karena anak sudah terbiasa melafalkan suara yang
salah, karena sudah ada mekanisme kompensasi memposisikan lidah pada posisi
yang salah.
3. Tahap setelah operasi.
penatalaksanaanya
tergantung dari tiap-tiap jenis operasi yang dilakukan, biasanya dokter bedah yang menangani
akan memberikan instruksi pada orang tua pasien,
misalnya
setelah operasi bibir sumbing luka bekas operasi dibiarkan terbuka dan tetap
menggunakan sendok atau dot khusus untuk memberikan minum bayi.

Gambar
Reparasi labioschisis (labioplasti).
(A
and B) memotongan sudut celah pada bibir
dan hidung.
(C)
bagian bawah nostril disatukan dengan sutura.
(D)
bagian atas bibir disatukan, dan
(E)
jahitan memanjang sampai kebawah untuk
menutup celah secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar