HAND OUT
MATA KULIAH :
Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan
Balita
TOPIK :
Imunisasi
SUB
TOPIK : 1.
Imunisasi Dasar
2. Imunisasi Lanjutan
WAKTU :
100 menit
DOSEN :
Meilisa, S.SiT
OBYEKTIF
PERILAKU SISWA
|
Mahasiswa
mampu Menjelaskan Konsep Dasar Konsep
asuhan neonatus, bayi dan anak balita.
REFERENSI
|
1. Saifudin Abdul Bahri. 2010. Buku panduan
praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal . Jakarta: YBP_SP
2. Wahyuni,
Sari. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita Penuntun Belajar Praktik Klinik. Jakarta
: EGC
3. Williamson,
Amanda dan Crozier, Kenda. 2014. Buku Ajar Asuhan Neonatus.
Jakarta: EGC
4. Vivi. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: Nuha Medika
MATERI IMUNISASI
|
A. Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan
kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit tententu sedangkan. Vaksin adalah kuman atau
racun kuman yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi/anak yang disebut antigen. Dalam tubuh antigen akan bereaksidengan
antibody sehingga akan terjadi kekebalan. Juga ada vaksin yang dapat langsung menjadi
racun terhadap kuman yang disebut anti toksin.
B. Tujuan Imunisasi
- Untuk mencegah /melindungi dari penyakit tertentu
- Apabila terjadi penyakit tidak terlalu parah
- Dapat mencegah timbulnya cacat atau kematian
C. Jenis imunisasi
- Imunisasi aktif
Kekebalan aktif adalah Kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak thd
suatu penyakit tertentudimana
prosesnya lambat tetapi
dapatbertahan lama.
Ada 2 macam :
a.
Kekebalan
aktif alamiah, dimana tubuh
anak membuat kekebalan sendiri setelah mengalami/ sembuh dari suatu penyakit,
misalnya anak yang telah menderita campak setelah sembuh tidak akan terserang campak
lagi karena tubuhnya telah membuat zat penolak terhadap penyakit tersebut.
b. Kekebalan aktif buatan yaitu kekebalan yang dibuat tubuh
setelah mendapat vaksin (imunisasi) misalnya anak diberi vaksinasi
BCG, DPT dan polio.
- Kekebalan pasif
Kekebalan pasif adalah tubuh
tidak membuat zat anti bodi sendiri tetapi kekebalan tersebut luar setelah memperoleh zat penolak sehingga
prosesnya cepat tetapi tidak bertahan lama.
Kekebalan ada 2 macam :
a. Kekebalan Pasif alamiah atau pasif bawaan yaitu kekebalan
yang diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya. Kekebalan ini tidak berlangsung
lama ( kira kira hanya sekitar 5 bulan setelah bayi lahir) misalnya difteri,
morbili dan tetanus.
b. Kekebalan Pasif buatan dimana kekebalan ini diperoleh
setelah mendapat suntikan zat penolak. Misalnya pemberian vaksinasi ATS ( anti
tetanus serum)
D. Jenis vaksin yang digunakan pada dasarnya dibuat dari :
- virus dari kuman hidup yang dilemahkan
a. virus
campak dalam vaksin campak
b. virus
polio dalam jenis sabinpada vaksin polio
c. Kuman
TBC dalam vaksin BCG
- Vaksin dari kuman yang dimatikan seperti :
a. bakteri
pertusis dalam DPT
b. virus
polio jenis salk dalam vaksin polio
- vaksin dari racun/ toksin kuman yang dilemahkan
a. racun
kuman TT, difteri toxoid dalan DPT
- vaksin yang terbuat dari protein khusus kuman :
a. vaksin
yang dibuat dari protein yaitu hepatitis
B
E. Persyaratan pemberian vaksin
- Pada bayi/ anak yang sehat
- Kontra Indikasi pada bayi yang sedang sakit
-
Sakit
keras
-
Dalam
masa tunas suatu penyakit
-
defisiensi imunologi
- vaksin harus baik disimpan dalam almari es dan belum lewat masa berlakunya
- pemberian dengan teknik yang tepat
- mengetahui jadwal, umur dan jenis imunisasi
- tepat vaksin
- tepat dosis
F. Cara pengambilan dan penyuntikan
1. Teknik dan prosedur injeksi
sesuai jenis imunisasi ( IC, SC, IM , peroral )
2. Pengambilan vaksin harus hati-hati dengan cara sbb :
a. Bagian tengah tutup botol metal dibuka sehingga kelihatan karet
b. Tutup karet didesinfeksi
dengan desinfektan
c. Ambil jarum yang streril dengan spuitnya untuk mengisap vaksin kedalam spuit
d. Kulit yang akan disuntik didesinfektan,
kemudian dibersihkan dengan kapas alcohol baru dilakukan penyuntikan.
G. Reaksi tubuh terhadap/ setelah imunisasi
- Reaksi lokal
Biasanya terlihat pada tempat
penyuntikan misalnya terjadi pembengkakan, yang kadang disertai demam, agak sakit.
- Reaksi umum
Dapat terjadi kejang kejang
, shock dll.
Pada keadaan pertama
(reaksi local) ibu takusah panic sebab panas akan sembuh dan itu berarti kekebalan
sudah dimiliki oleh bayi. Tetapi pada keadaan kedua (reaksi umum) sebaiknya ibu
konsultasi pada dokter.
H. Tujuh macam penyakit yang dapat dicegah :
- TBC
- Difteri
- Pertusis
- Tetanus
- Polio
- Campak
- Hepatitis B
I.
MACAM
MACAM VAKSIN
- Vaksin BCG
·
Membuat kekebalan terhadap penyakit TBC
·
Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan sebaiknya
0-2 bulan
·
Vaksinasi ulang usia 5 tahun
·
Dosis 0,05 cc , IC ( 1/3 lengan kanan atas)
·
Sebelum menyuntikan vaksin dilarutkan dengan 4
cc pelarut Na Cl 0,9 %
·
Vaksin yang sudah dilarutkan digunakan maks 3
jam
·
Disimpan dengan suhu 4-8 0 celcius
·
Imunisasi > 2 bulan → mantoux test , jika
positif jangan diimunisasi
·
Keefektifan 5s/d 10 tahun, ≠ 100%
·
Efek samping :
-
pada dasarnya tidak ada
-
timbul pembengkakan ( setelah 2 minggu)
-
abses kecil ( diameter 10 mm) , suhu meningkat
-
luka, sembuh dengan sendirinya dengan
meninggalkan jaringan parut 4-8 mm
KIPI : anak yang
sakit ditempat penyuntikan , anak yang terjangkit TBC
- Vaksin DPT ( Difteri, pertusis, Tetanus)
Tujuan pemberian vaksin ini adalah untuk memberi kekebalan aktif yang
bersamaan terhadap penyakit dipteri, pertusis dan tetanus
Vaksin pertusis terbuat dario kuman bardotella pertusis yang telah
dimatikan , dikemaskan dengan vaksin difteri dan tetanus.
a. Jenis
Vaksin tetanus dikenal ada 2 macam vaksin yaitu:
- Vaksin yang digunakan untuk imunisasi aktif ialah toxoid tetanus, kuman tetanus yang dilemahkan ada 3 macam :
1) kemasan
tunggal (TT)
2) kemasan
dengan vaksin difteri (DT)
3) kemasan
dengan vaksin difteri tetanus pertusis (DPT)
- kuman yang telah dimatikan yang digunakan untuk imunisasi pasif yaitu ATS (anti tetanus serum)
b. Jadwal pemberiannya:
1. pada
bayi umur antara 2-11 bulan sebanyak 3 x suntikan dengan selang 4 minggu secara
IM
2. imunisasi
ulang lainnya diberikan setelah umur 11/2 -2 tahun
3. Diulang
kembali dengan vaksin DT pada usia 5-6 tahun ( kelas 1 SD)
4. diulang
lagi pada umur 10 tahun ( menjelang tamat SD)
KIPI:
Reaksi yang mungkin terjadi setelah pemberian
imunisasi adalah demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat
penyuntikan selama 1-2 hari, kadang terjadi reaksi yang lebih berat seperti
demam tinggi dan kejang → disebabkan unsur pertusisnya.
Kekebalan yang diperoleh dari vaksin DPT :
1. vaksin
difteri 80-90 %
2. vaksin
pertusis 50-60 %
3. vaksin
tetanus 90-95 %
c. Kontra indikasi pemberian vaksin DPT :
1. anak
dengan sakit keras
2. riwayat
kejang bila demam
3. panas
tinggi yg > 38 0 C
4. penyakit
ganggguan kekebalan ( def imun)
- Vaksin Polio
a. untuk
mendapatkan kekebalan poliomielitis
b. pencegahan
:
1) kekebalan
pasif bawaan ( 3-6 bulan terlindung polio)
2) kekebalan
aktif alam ( setelah infeksi dengan virus ganas)
·
Vaksin polio terdapat dalam 2 kemasan :
- vaksin salk → disuntikan
- vaksin sabin → oral
·
Jadwal pemberian vaksin polio
- bayi 2-11 bulan → 3x , 2 tetes dengan interval 4 minggu
- ulangan pada umur 1,5-2 tahun
- menjelang 5 tahun
- umur 10 tahun
·
kekebalan yang diperoleh 45-100 %
·
Efek samping → hampir tidak ada
Nangis, rewel, berak ringan
Kelumpuhan anggota gerak
·
Kontra indikasi :
d. diare
berat
e. anak
sakit parah
f. defisiensi kekebalan
- Vaksin campak
a. kekebalan
penyakit campak, vaksin campak → virus campak hidup yang dilemahkan
b. vaksin
campak dalam kemasan kering tunggal atau kombinasi dengan MMR
c. jadWal pada usia 9-11 bulan
d. dosis
0,5 cc dengan injeksi SC
e. apabila
diberikan < 9 bulan, diulang usia 15 bulan
f. vaksin
disebut “ FURTHER ATTERNATED LIFE MEASLES VAKSIN”
g. Pemberian
1x bersamaan DPT III dan polio III
h. Keefektifan
: 96-99 %
KIPI :
Demam, bengkak, bercak merah dipipi, bawah telinga ( setelah 7-8 hari )
·
Efek
samping : jarang →kejang , GX radang otak ( 1: 1000000)
·
Kontra indikasi:
a. Anak
sakit parah
b. Menderita
TBC tanpa pengobatan
c. Def
gizi dalam derajat berat
d. Def
kekebalan
e. Demam
> 38 0 C
- Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi 3 kali dengan waktu
pemberian 0-11 bulan. Cara pemberian IM
Dari segi epidemiologis penyakit dan penyediaan dana serta manfaat bagi
masyarakat ada:
- Imunisasi wajib
- Imunisasi anjuran
- Imunisasi masa depan
1. Imunisasi wajib adalah pencegahan
terhadap 6 jenis penyakit yaitu TBC, Difteri, Tetanus, pertusis, poliomielitis,
campak.
Yang termasuk imunisasi wajib adalah :BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B, TT,
2.
Imunisasi
anjuran
Mencakup pencegahan terhadap penyakit yang dampaknya belum meluas di
masyarakat
a. Imunisasi
MMR ( Measles Mumps dan Rubella)
b. Imunisasi
yang digunakan untuk mencegah terjadinya Penyakit campak (measles), gondong, parotis epidemika (mumps) dan rubella (
campak jerman).
c. Antigen
yang dipakai virus campak strain edmonson
yang dilemahkan,virus rubella strain 27/3 dan virus gondong. Vaksin ini tidak
dianjurkan pada bayi dibawah 1 tahun karena dikhawatirkan terjadi interferensi
dgn antibodi maternal yang masih ada.
d. Imunisasi
HiB (Haemophilus influenza Type B)
e. Untuk mencegah terjadinya
penyakit influenza tipe B. Pada imunisasi awal diberikan 3 kali suntikan dengan
interval 2 bulan
f. Imunisasi
thipus abdominalis →untuk mencegah penyakit thipus
g. Imunisasi
varicella →untuk mencegah penyakit cacar air
h. Imunisasi
Hepatitis A : untuk mencegah penyakit hepatitis A. Dapat diberikan diatas usia
2 tahun
i.
Kombinasi DPT- Hepatitis B : berisi gabungan
antara DPT dan Hep B
Kombinasi Hib- DPT
j.
Influenza ( virus Influenza A dan B)
3.
Imunisasi
masa depan
Diangggap berbahaya tetapi vaksinnya belum dapat
diproduksi, karena masih dalam
taraf penelitian, termasuk
vaksin terhadap penyakit diare karena rotavirus, malaria,
Dengue,
AIDS, berbagai infeksi saluran pernafasan, herpes dan penyakit keganasan lain.
RANTAI DINGIN (COLD CHAIN)
Merupakan cara menjaga agar vaksin dapat digunakan dalam keadaan baik
atau tidak rusak sehingga mempunyai kemampuan atau efek kekebalan pada
penerimanya , tetapi apabila vaksin diluar temperatur yang dianjurkan maka akan
mengurangi potensi kekebalannya.
Dibawah ini
potensi vaksin dalam temperatur
Vaksin
|
0-8 oC
|
35-37oC
|
DT
|
3-7 tahun
|
6 minggu
|
Pertusis
|
18-24 bulan
|
Dibawah 50% dalam 1
mgg
|
BCG
- kristal
- cair
|
1 tahun
dipakai dlm 1 kali kerja
|
Dibawah 20%dlm3-14
hari
Dipakai dlm 1 kali
kerja
|
Campak
-
kristal
-
cair
|
2 tahun
dipakai dalam 1 kali
kerja
|
1 minggu
dipakai dalam 1 kali
kerja
|
Polio
|
6-12 bulan
|
1-3 hari
|
Sumber : Ismoedijanto,2003
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN IMUNISASI
VAKSIN
|
DOSIS
|
CARA PEMBERIAN
|
BCG
|
0,05 CC
|
Intracutan didaerah
muskulusdeltoideus
|
DPT
|
0,5 CC
|
IM
|
HEPATITIS B
|
0,5 CC
|
IM
|
POLIO
|
2 TETES
|
Mulut
|
CAMPAK
|
0,5 CC
|
Sub cutan daerah
lengan kiri atas
|
TT
|
0,5 CC
|
IM
|
Sumber : Depkes 2000
JUMLAH DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN
IMUNISASI
JUMLAH PEMBERIAN
|
INTERVAL
|
WAKTU PEMBERIAN
|
|
BCG
|
1 kali
|
|
0-11 bulan
|
DPT
|
3 kali
|
4 minggu
|
2-11 bulan
|
Hepatitis B
|
3 kali
|
4 minggu
|
0-11 bulan
|
Polio
|
4 kali
|
4 minggu
|
0-11 bulan
|
Campak
|
1 kali
|
|
9-11 bulan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar