MATERI PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS
DALAM KEHAMILAN
Dosen :
Meilisa, S.SiT
Kehamilan
adalah sebuah masa perubahan dari keadaan sebelum hamil. Kehamilan umumnya
dikaitkan dengan masa krisis dan berakhir ketika bayi dilahirkan. Titik akhir
ini merupakan pemecahan krisis tersebut, tetapi apakah wanita siap menjalani
titik akhir ini tergantung pada apakah dia melalui perubahan psikologis selama
kehamilan atau tidak. Perubahan psikologis ini sering terlihat berhubungan
dengan perubahan fisik yang berperan pada tiap tahapan kehamilan (Pusdiknakes,
2003).
Wanita
hamil tidak hanya mengalami perubahan fisik, akan tetapi mereka juga mengalami
perubahan psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita
mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu yang siap
mengurus bayinya mulai dari saat lahir, balita, remaja hingga beranjak dewasa
sampai sang anak mampu hidup mandiri dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama
untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang kita juga menghadapi
wanita hamil yang merasa khawatir jika terjadi masalah dalam kehamilannya,
khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya atau ada
kemungkinan bayi yang dikandungnya tidak normal (Pusdiknakes, 2003).
Sebagai
seorang bidan kita harus menyadari adanya perubahan-perubahan tersebut pada
wanita hamil agar dapat memberikan dukungan dan perhatian terhadap keprihatinan
yang dialami ibu hamil, kekhawatiran, ketakutan dan bidan dapat menjelaskan
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul dari ibu, sehingga ibu merasa nyaman
dengan perubahan psikologis yang dialaminya.
A. TRIMESTER I
Trimester pertama disebut
sebagai masa penentuan dan sering merupakan masa kekhawatiran. Segera setelah
tejadi perubahan, hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat
dan ini menyebabkan timbulnya rasa mual-mual pada pagi hari, lemah, lelah dan
membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci
kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan
kesedihan. Seringkali pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil
(Varney, H. 2001).
Pada trimester pertama seorang
ibu akan mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu
yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya.
Perubahan
psikologis yang terjadi pada trimester I antara lain :
1.
Ibu merasa tidak sehat
dan seringkali membenci kehamilannya atau menolak perubahan fisik.
2.
Merasa
kecewa, cemas dan sedih.
3.
Seorang
ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang
hamil.
4.
Terbuka atau diam-diam
5.
Terjadi perubahan
libido
Hasrat untuk melakukan hubungan
seks pada wanita hamil trimester pertama ini berbeda-beda. Walaupun beberapa wanita mengalami kegairahan seks yang
lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini.
Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur
dengan suami. Banyak wanita merasa kebutuhan untuk dicinta dan merasakan kuat
untuk mencintai namun tanpa seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan,
rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua ini
merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
Reaksi pertama seorang pria
ketika mengetahui dirinya akan menjadi ayah adalah timbulnya kebanggaan atas
kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya
untuk menjadi seorang ayah dan pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan
keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut
akan mencederai bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksnya terhadap wanita
hamil relatif lebih besar. Disamping respon yang diperhatikannya, seorang ayah
perlu dapat memahami keadaan ini dan menerimanya. Perubahan psikologis
pada trimester I disebabkan karena adaptasi tubuh terhadap peningkatan hormon
progesteron dan estrogen (Sulistyawati, 2009).
B. TRIMESTER II
Trimester II sering
disebut sebagai periode pancaran kesehatan. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil pun sudah
berkurang. Perut ibupun belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai
beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan nafsu makan ibusudah kembali seperti biasa. Kebanyakan wanita
merasa lebih erotis selama trimester kedua, hampir 80% wanita hamil mengalami
peningkatan dalam hubungan seks dibandingkan pada trimester pertama dan sebelum
kehamilan. Pada trimester kedua relatif lebih bebas dari ketidaknyamanan fisik,
ukuran perut belum menjadi suatu masalah, lubrikasi vagina lebih banyak dan hal
yang menyebabkan kebingungan sudah surut, dia telah berganti dari mencari
perhatian ibunya menjadi mencari perhatian pasangannya, semua faktor ini
berperan pada meningkatnya libido dan kepuasan seks.
Ibu
merasa bahwa bayi yang dikandungnya
sebagai individu yang merupakan
bagian dari dirinya, kesadaran yang baru ini menimbulkan perubahan dalam
memusatkan dirinya ke bayinya. Pada saat ini jenis kelamin bayi tidak begitu
penting, perhatian ditujukan pada kesehatan bayi dan kehadirannya dalam
keluarga.
Hubungan
sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu dan
ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan
untuk peran baru. Tubuh
ibu sudah beradaptasi dengan kadar hormon yang lebih tinggi, sehingga merasa
lebih sehat dibandingkan dengan trimester I (Sulistyawati, 2009).
C. TRIMESTER III
Trimester ketiga
seringkali disebut periode penantian/menunggu dan waspada sebab pada saat itu
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya
perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu
merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu
mengingatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan.
Ibu juga merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
Ibu seringkali
merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang dilahirkannya tidak normal.
Ibu bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya, ibu lebih sering
bermimpi tentang bayinya, anak-anak, persalinan, kehilangan bayi atau terjebak
di suatu tempat kecil dan tidak bisa keluar. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan
rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan dan merasa
khawatir akan keselamatannya.
Rasa tidak nyaman
akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang
merasa dirinya aneh dan jelek, sehingga memerlukan perhatian lebih besar dari
pasangannya. disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan terpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil, terdapat
perasaan mudah terluka (sensitif). Hasrat seksual tidak setinggi pada trimester
kedua karena abdomen merupakan sebuah penghalang. Posisi alternatif untuk
hubungan seksual dan metode alternatif yang memberikan kepuasan seksual mungkin
membantu atau malah menimbulkan perasaan bersalah jika ada ketidaknyamanan
dalam berhubungan seksual. Bersikap terbuka dengan pasangan atau konsultasi
dengan bidan atau tenaga kesehatan lain adalah hal yang penting. Trimester
ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua,
bahkan mereka juga memilih sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkan.
Keluarga mulai menduga-duga apakah bayinya laki-laki atau perempuan dan akan
mirip siapa. Trimester III merupakan periode penantian/menunggu dan merupakan saat
persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua (Sulistyawati,
2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar