
ASUHAN PADA BAYI
USIA 2 - 6 HARI
A.
PENDAHULUAN
Sampai saat
ini pembangunan bidang kesehatan di Indonesia masih menitik beratkan pada
kesehatan ibu dan bayi. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih
tertinggi dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Dalam rangka
menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia tersebut maka pemerintah
mencanangkan program Making Pregnancy Saver (MPS). Program MPS merupakan suatu
kegiatan untuk membuat ibu hamil dapat menjaga kesehatan diri dan bayinya
sehingga penyulit dalam persalinan dan nifas dapat dicegah.
Mata kuliah
Asuhan Kebidanan pada Neonatus Bayi dan Balita merupakan salah
satu mata kuliah yang bertujuan agar calon bidan dapat melakukan asuhan
kebidanan yang profesional sehingga mampu mengurangi mortalitas dan morbiditas
serta tercipta kesejahteraan khususnya pada neonatus bayi dan balita.
Mata kuliah
asuhan kebidanan pada kehamilan diberikan pada mahasiswa kebidanan semester III
dengan beban SKS 4, dengan rincian 2 SKS Teori dan 2 SKS Praktikum. Dua SKS
teori dipergunakan untuk pembelajaran pokok bahasan dan sub pokok bahasan
dengan metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, diskusi, brainstorming dan
sebagainya. Sedangkan 2 SKS praktikum atau 2 jam perminggu dipergunakan untuk
pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang membutuhkan pembelajaran ketrampilan. Praktikum dapat berlangsung di laboratorium kampus
maupun di lahan praktek seperti rumah sakit, rumah bersalin, bidan praktek
swasta, serta puskesmas. .

B. TUJUAN INTRUKSIONAL
1.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah
proses pembelajaan diharapkan mahasiswa dapat melakukan asuhan pada bayi usia 2
- 6 hari.
2.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah proses pembelajaran di kelas, diharapkan
mahasiswa dapat :
a. Mampu melakukan pengkajian fisik bayi baru
lahir
b. Mampu menggambarkan penampilan dan
perilaku bayi baru lahir
c. Mampu
merencanakan asuhan kebidanan bayi 2 – 6 hari, meliputi : nutrisi,
eliminasi, personal higiene, pola istirahat, keamanan, tanda-tanda bahaya, dan
pendidikan kesehatan sebelum pulang.
C.
SUB POKOK BAHASAN MATERI
I.
PENGUMPULAN DATA
1. Pengkajian fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik BBL untuk memeriksa
dan menemukan kelainan yang segera memerlukan pertolongan dan sebagai dasar
untuk pemeriksaan selanjutnya.

Gambar 2.1.Bayi Baru Lahir
Yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan fisik :
a. Gunakan tempat yang hangat dan kering untuk
pemeriksaan.
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan dan
gunakan sarung tangan, bertindak lembut pada saat menangani bayi.
c. Lihat, dengarkan dan rasakan masing-masing daerah tubuh
bayi yang akan diperiksa
(kepala sampai jari kaki)
d. Jika ditemukan faktor resiko / penyulit
mencari bantuan lebih lanjut jika diperlukan.
e. Rekam / catat hasil pengamatan dan setiap tindakan
yang jika diperlukan bantuan lebih lanjut.
2. Anamnesa faktor-faktor
yang mempengaruhi kesehatan fisik BBL
a. Faktor lingkungan
b. Faktor sosial
c. Faktor ibu, dan perinatal
d. faktor neonatal
3. Keadaan umum
Ukuran keseluruhan, Kepala, badan,
ekstermitas, tonus otot, tingkat aktivitas, warna kulit dan bibir, tangis bayi.

Gambar.2.2. Keadaan umum bayi
4. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh, nadi, dan pernafasan Bayi
Baru Lahir bervariasi dalam respons terhadap lingkungan.
a. Suhu tubuh
Hipotalamus bayi belum
sempurna sehingga suhu belum stabil terutama terpapar dingin. Bayi mempertahankan suhu tubuh dengan sikap
fleksi serta meningkatkan frekuensi pernafasan dan
aktifitasnya. Kisaran suhu 36-37ºc, diperlukan nutrisi dan pargerakan yang cukup, sehingga tidak dianjurkan pembedongan yang
terlalu kuat (Myles Buku AjarBidan, Cetakan 14. 2009).

Gambar 2.3.Pengukuran Suhu Tubuh Bayi
Pada saat lahir suhu tubuh bayi
kira-kira sama dengan suhu tubuh ibunya. Suhu tubuh
normal 36, 5 º - 37,2 º C. (Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 14)
b. Nadi
Frekuensi denyut jantung / nadi normal
pada bayi dan anak (permenit)
Umur
|
Istirahat (bangun)
|
Istirahat (tidur)
|
Aktif/ demam
|
BBL
|
100-180
|
80-160
|
Sampai 220
|
1 minggu-3 bulan
|
100-220
|
80-200
|
Sampai
220
|
4 bulan-2 tahun
|
80-150
|
70-120
|
Sampai 200
|
2 tahun-10 tahun
|
70-110
|
60-90
|
Sampai 200
|
> 10 tahun
|
55-90
|
50-90
|
Sampai 200
|
(Dr. H. Ahmad Nuri, SP. A. 2008. www.infobunda.com).
c. Pernafasan.
Pernafasan pada BBL tidak teratur
kedalaman, kecepatan, dan iramanya serta bervariasi dari 30-60 kali permenit.
Frekwensi pernafasan normal per menit
Umur
|
Range/ rata-rata
|
Waktu tidur
|
Neonatus
|
30-60
|
35
|
1 bulan-1 tahun
|
30-60
|
30
|
1-2 tahun
|
25-50
|
25
|
3-4 tahun
|
20-30
|
22
|
5-9 tahun
|
15-30
|
18
|
10 tahun/ lebih
|
15-30
|
15
|
(Dr. H. Ahmad Nuri, SP. A. 2008. www.infobunda.com).
d. Tekanan darah
Tekanan darah pada BBL sulit untuk
diukur secara akurat dengan menggunakan sfigmomanometer konvensional, bila
menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan sistolik rata-rata adalah
80-60/ 45-40 mmHg pada saat lahir 100/ 50 mmHg sampai hari ke sepuluh. (Asuhan
Keperawatan pada Neonatus Normal, 2001 : 219).
e. Berat badan
Letakkan handuk hangat langsung
ditimbang dan set ke nol sebelum menimbang bayi
telanjang. Berat badan biasanya diukur dalam kilogram (kg). Berat Badan normal 2500-4000 kg. (Chapman, 2006
: 392).

Gambar.2.4. Berat badan bayi baru lahir
f. Panjang badan
Panjang badan dapat diukur dari puncak
kepala sampai ke tumit, nilai 45-53 cm. (Pusdiknakes - WHO- JHPIEGO, 2003 : 24).

Gambar 2.5. Panjang badan bayi
Jokinen (2002) menganjurkan, berdasar
pada rekomendasi dari the joint working party
on child health (Hall & Elliman, 2002) bahwa garis dasar pengukuran
panjang badan masih penting untuk pengajian pertumbuhan dan kesehatan bayi di
masa mendatang. Jokinen (2002) juga
mencatat bahwa pengukuran ini bisa tidak
akurat dan mengatakan penggunaan metode yang paling umum, dengan cara
pengukuran menggunakan pita dari puncak kepala ke telapak kaki dengan tungkai
sedikit ekstensi, terbukti jauh dari variabel (Wilshin et al, 1999).
g. Kepala
Meraba adanya molase, sutura,
ubun-ubun, kaput, hematoma, dan trauma kelahiran. Lingkar kepala ini dilakukan
dengan meletakkan pita melingkar pada lingkar oksipito-frontal. Pengukuran yang dicatat adalah rata-rata dari
tiga kali pengukuran. Kisaran normal untuk bayi aterm adalah 32-37 cm (Baston
& Durward, 2001).


Gambar.2.6.Pengukuran Lingkar Kepala BBL
Bayi baru lahir bisa memiliki bentuk
kepala yang tidak teratur saat lahir, ada molase (tumpang tindih tulang
tengkorak) dan kaput suksadaneum (edema kulit kepala),
pembengkakan besar kadang merah marun warnanya dikenal sebagai sephalhematoma (efusi darah dibawah periosteum
tulang kranial) tidak terjadi saat lahir tetapi dapat terjadi beberapa jam/
hari setelah kelahiran (Chapman, 2006 : 395).
h. Wajah.
Penampilan dan kesimetrisan wajah dapat
menunjukkan berbagai sindrom seperti sindrom Edward, Down, atau Turner.


Lingkar dada, diukur dari dada
kedaerah punggung kembali ke dada melalui puting susu, nilai 32-34 cm. Lingkar
Lengan Atas, nilai 10-11cm.
i.
Telinga
Periksa dalam hubungan letak dengan
mata dan kepala.
j.
Mata
Diperiksa apakah lengkap ada lensa
mata,pupil mengecil bila ada rangsang cahaya,jarak antar mata 3cm.

Gambar 2.7. Pemeriksaan Mata BBL
Selain itu perlu diperhatikan adanya
perlengketan, katarak, perdarahan sub konjungtiva dan lokasinya. Mata
harus bersih dari cairan dan peradangan, yang bila terjadi dalam 24 jam sejak
kelahiran harus diselidiki karena dapat disebabkan oleh infeksi gonokokus yang
dapat menyebabkan kebutaan.
k. Hidung dan mulut
Memeriksa adanya sumbing bibir,
sumbing langitan, gigi kongenital dan lidah menonjol, refleks hisap dinilai
dengan mengamati bayi pada saat menyusu. Untuk memeriksa mulut bayi,
bidan harus memasukkan jari bersarung tangan, bersih, baru dipasang, guna
memeriksa langit-langit mulut bayi untuk meraba adanya sumbing palatum.


Gambar 2.8. Bayi Normal dan Bayi bibir sumbing
l.
Leher
Pembengkakan dan benjolan.
m. Dada
Memeriksa bentuk, lokasi puting, pola
respirasi (bunyi nafas, bunyi jantung).

Gambar 2.9. Periksa dada
n. Sistem syaraf
Adanya refleks moro, lakukan
rangsangan dengan suara keras, yaitu pemeriksaan bertepuk tangan.
(Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 15)


Gambar 2.10. Macam Reflek
Pada saat lahir otot bayi lembut dan
lentur. Otot-otot tersebut memiliki tonus dan kemampuan untuk berkontraksi ketika
dirangsang. Sistem persyarafan bayi cukup berkembang untuk dapat bertahan hidup
tetapi belum terintegrasi secara sempurna. (Asuhan Keperawatan pada Neonatus
Normal, 2001 : 223).
o. Perut
Memeriksa bentuk, keeratan klem tali
pusat, perdarahan tali pusat, benjolan.

Gambar 2.11. Perut Bayi baru lahir
p. Kelamin
Untuk bayi laki-laki memeriksa adanya
ukuran, letak dan adanya pigmentasi, testis dalam skrotum, penis berlubang pada
ujung. Pada anak lelaki testis dalam skrotum dan sudah
turun kebawah,meatus uretra bermuara diujung penis. Pemeriksaan yang dilakukan meliputiukuran, letak,
dan adanya pigmentasi. Pada perempuan labia mayora menutupi minora,himen dan
klitoris dapat tampak membesar.
q. Tungkai dan kaki
Harus simetris, pergetakan normal,
hitung jari tangan dan kaki, memeriksa lipatan telapak tangan, jari tumpang
tindih.

Gambar 2.12. Ektremitas Jari
r.
Anus
Catat dan dokumentasi setiap keluaran
mekonium serta selalu bahwa bayi memiliki anus dan letaknya benar.
s. Kulit
Memeriksa adanya laserasi, tanda
lahir, memar, dan setiap trauma kelahiran.

Gambar 2.13.
Kulit bayi
5. Penampilan dan perilaku bayi baru lahir
Variasi yang sering ditemukan pada
Bayi Baru Lahir :
Menurut
Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO (2003 : 17)
a. Caput suksedaneum
Pengumpulan cairan di bawah kulit
kepala yang biasa terjadi pada persalinan lama dan sulit. Caput dapat melewati
garis sutura, lain halnya pada cephal hematoma yaitu cairan tidak melewati
batas sutura. cairan ini di serap kembali dalam waktu 12 jam atau beberapa hari
setelah lahir.


Gambar 2.14.Caput Suksedaneum
b. Molase
Suatu keadaan yang paling bertumpukan
satu sama lain sebagai upaya untuk memfasilitasi pergerakan kepala selama
melalui jalan lahir pada proses persalinan yang menyebabkan kepala bayi tidak
simetris.
c. Bercak mongol
Pigmentasi yang datar dan berwarna
gelap di daerah pinggang bawah dan bokong yang di temukan pada saat lahir pada
beberapa bayi, yang akan menghilang secara perlahan-lahan selama tahun kedua
kehidupan.
d. Hemangioma
Tanda lahir ini terdiri atas 2 jenis :
1) Nevus Flammeus ialah daerah kapiler yang tidak
menonjol, berbatas tegas, berwarna merah-ungu yang tidak bertambah ukurannya,
bisa menghilang atau memudar warnanya.
2) Nevus vaskulosus ialah kapiler yang baru terbentuk
dan membesar pada kulit (lapisan dermis dan subdermis) yang tumbuh beberapa
bulan, kemudian mengkerut dan menghilang.
e. Psendomenarrhe
Cairan mukus kental berwarna keputihan
dari bayi baru lahir perempuan selama minggu pertama kehidupan. Ini disebabkan
oleh terhentinya pengaruh hormon ibu.
f. Akriosianosis
Warna biru pada tangan dan kaki yang
mungkin timbul pada 2 hingga 4 jam pertama setelah lahir akibat sirkulasi
perifer yang buruk. Jika sirkulasi sentral memedai, suplai darah akan segera
kembali dengan cepat kebagian ekstermitas setelah kulit ditekan dengan jari.
g. Milia
Sumbatan pada kelenjar sebasea, tampak
sebagian bercak putih menonjol pada muka, terutama di daerah hidung.
II.
RENCANA
ASUHAN BAYI 2 - 6 HARI
1. Minum/ kebutuhan dasar
Kebutuhan cairan pada tiap-tiap bayi untuk mencapai
kenaikkan Berat badan yang optimum, berbeda-beda oleh sebab pemberian cairan
hendaknya on demand (sesuai keinginan bayi).

Gambar
2.15. Minum Asi
2.
BAB

Pada hari pertama dan ketiga tinja
berwarna hijau tua (mekonium), hari ke empat dan lima tija berwarna coklat
kehijauan dan tergantung dengan susu yang diminum. Bayi yang minum ASI berwarna
kuning dan lembek, bayi yang minum PASI tinja berwarna kuning ke abu-abuan
dengan sedikit bau menusuk. Frekwensi 1-8 kali sehari.
3. BAK
Sistem ginjal terbentuk sejak masa
janin tetapi kemampuan setelah lahir masih terbatas,kemampuan mensekresi obat
dan memekat atau mengencerkan urin belum sempurna.Urin pertama dihasilkan dalam
24 jam pertama serta meningkat seiring asupan cairan.
Yang perlu diperhatikan/ dicatat :
kencing pertama, frekwensi kencing berikutnya, warna. Frekwensi minimal bayi berkemih 6-10 kali/
hari.
4. Tidur / istirahat
a. Keadaan tidur tenang, bayi jarang bergerak dan
pernafasan lambat serta teratur.
b. Keadaan tidur REM, bayi bernafas tidak teratur dan
menangis atau membuat ekspresi wajah lainnya. Gerakan mata yang cepat dapt
terlihat melalui kelopak mata.
c. Keadaan sadar-aktif, bayi memperlihatkan gerakan
tubuh yang aktif, dengan ekspresi tenang atau meringis pada wajahnya.
d. Keadaan sadar-tenang, bayi sadar tetapi relaks,
matanya terbuka dan terfokus, dan bayi mungkin memperlihatkan ekspresi mimik
wajah.
e. Keadaan transisional, bayi mengalami dari satu
keadaan sedar lainnya

Gambar 2.16. Tidur / Istirahat
Lama tidur BBL antara 16-20 jam sehari
dengan masing-masing periode antara 1,5 jam-5 / 6 jam. Berdasarkan buku (Dasar-dasar keperawatan maternitas, 2000 : 218)
1)
TIDUR & BANGUN
Semenjak aktiv pernapasan bayi tetap terjaga dan reaktif
terhadap rangsang dalam jangka waktu 1jam lalu relaks dan tidur.Lama tidur
pertama berlangsung berapa menit hingga berapa jam.Selama masa itu terjadi
akumulasi sekret di orofaring yang menyebabkan tersedak atau muntah
2)
TAHAP TIDUR
1.
Tidur Dalam
Mata tertutup,nafas teratur,tidak ada pergerakan bola
mata,respon stimulus lambat.Gerakan
tersentak dapat terjadi disela tidur.
2.
Tidur Dangkal
Pergerakan mata yang cepat teramati pada kelopak yang
tertutup.Pernapasan tidak teratur,respon
mengisap terjadi intermiten,respon pada stimulus cepat.
3)
TAHAP TERJAGA
a.
Tahap mengantuk:mata bayi
membuka,menutup,bayi dapat tersenyum,gerakan halus dan bervariasi.
b.
Tahap terjaga tenang :tanggap
terhadap stimulus visual n auditorik
c. Tahap terjaga aktiv : aktiv dan reaktif
terhadap sekeliling
d. Tahap menangis aktif : bayi menangis
keras.

Gambar 2.17. Bayi terjaga
5. Kebersihan kulit
Dilapisi oleh vernik caseosa yang
berfungsi melindungi bayi didalam dan luar uteri serta menghilang dalam
beberapa jam setelah lahir.
Tipis,halus dan mudah trauma akibat gesekan atau trauma.PH
BBL 6,4 dan turun 4,9 setelah 3-4hr.
Lanugo menutupi kulit terutama bahu,lengan atas, paha, Tampak tanda khas etnik
tertentu,misal mongolia terdapat daerah lebar berwarna biru kehitaman pada
sakrum.
Kuku terbentuk sempurna,terkadang lebih panjang.Rambut
telah sempurna,tulang kartilago telinga telah terbentuk
Mandi / menjaga kebersihan kulit dengan memandikan pada saat
umur 6 - 24 jam saat suhu tubuh stabil. Setelah itu lihat keadaan umum (suhu)
normal.

Gambar 2.18. Kebersihan Kulit bayi.
6. Keamanan
a. Jangan sekali-kali meninggalkan bayi sendirian
dikursi, meja, tempat tidur.
b. Hindari pemberian apapun, kecuali ASI Ekslusif.
c. Hindari penggunaan bantal pada belakang kepala
bayi dan tempat tidur karena bantal dapat menutupi muka bayi.
d. Menjauhi orang-orang yang menderita infeksi.
e. Menjauhi lingkungan yang banyak asap dan orang
merokok.
f. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani bayi.
(Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 23)

Gambar 2.19. Asi Eksklusif
7. Tanda-tanda bahaya
a. Pernafasan : sulit atau lebih dari 60 kali per
menit
b. Kehangatan : Terlalu panas (> 38 ºC) atau
terlalu dingin (< 36 ºC ).
c. Warna : kuning (terutama pada 24 jam pertama),
biru atau pucat.
d. Pemberian makanan : hisapan lemah, mengantuk
berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek sering, hijau tua ada lendir
atau darah pada tinja.
e. Tali pusat : merah, bengkak, keluar cairan, bau
busuk, berdarah.
f. Infeksi : suhu meningkat, merah, bengkak, keluar
cairan (nanah), bau busuk, pernafasan sulit.
g. Tinja/ kemih : tidak berkemih dalam 3 hari, tidak BAB
dalam 24 jam.
h. Aktivitas : menggigil, atau tangis yang tidak
biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang.
(Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 24)
8. Penyuluhan sebelum bayi pulang
a. Perawatan BBL sehari-hari
b. Imunisasi
c. Tanda-tanda bahaya
d. Pencegahan infeksi
e. ASI Eksklusif

Gambar 2.20. Tanda Bahaya
III.
ALASAN MENGAPA BAYI MENANGIS
1. Lapar
Tangisan karena lapar
biasanya terus menerus, iramanya teratur, lama kelamaan bertambah keras. Check
juga kapan terakhir anda memberi makan/susu kepada bayi anda?, Jika bayi belum
disusui(ASI) setelah 1-2 jam atau dengan susu formula sekitar 2 jam maka
mungkin bayi anda menangis karena lapar.

Gambar 2.21. Bayi menangis karena lapar
2. Minta Ganti Popok.
Bayi juga dapat merasa
tidak nyaman dengan tubuhnya, baik itu terasa kotor atau basah pada popoknya
dan mereka belum dapat menyatakan ketidaknyaman itu pada kita sehingga mereka
hanya menangis. Tangisannya
mirip seperti tangisan lapar tapi anda dapat mencek kapan terakhir anda
memberikan susu. Pada beberapa bayi tidak menangis meskipun basah atau kotor.
Perlunya bagi orang tua untuk mengecek popok si kecil secara berkala, umumnya
setelah waktu minum.


Gambar 2.22. Ruam Popok
3. Kedinginan.
Bayi baru lahir merasa
senang bila dibungkus dengan kain sehingga menjadi hangat. Karena mereka terbiasa
dengan kehangatan dan kenyamanan sewaktu mereka dalam rahim ibunya. Sehingga
sewaktu anda membuka baju bayi anda untuk dimandikan atau diganti popok, bayi
akan menangis sebagai penyataan kehilangan rasa hangat dan nyaman. Tangisan
terdengar seperti rintihan. Tapi setelah anda memberikan baju atau selimut bayi
akan berhenti menangis. Juga jangan terlalu membungkus rapat atau memberikan
baju yang berlebihan karena bayi juga dapat merasa kepanasan.


Gambar 2.23. Hipotermi
4. Minta digendong dan dipeluk
Bayi sangat senang melihat
wajah orang tuanya mendengar suara, detak jantung dan mencium bau tubuh ibu
(terutama bau dari air susu ibu). Mereka senang untuk dipeluk setelah selesai
disusui, dimandikan atau digantikan popoknya, dan yakinlah bayi anda akan
tertidur dalam pelukan/gendongan anda. Jadi bayipun menangis untuk menarik perhatian anda.


Gambar 2.24. Minta Digendong
5. Kelelahan
Beberapa bayi yang tidak
terbiasa dengan lingkungan baru akan menangis ketika mereka merasa lelah, dan
biasanya bayi yang belum tidur sejenak, maka akan lebih mudah rewel, dan akan
mulai menangis dengan gangguan kecil saja. Kita dapat menilai kalau bayi
kelelahan dengan melihat bayi mengusap-usap matanya atau telinganya. Anda dapat
menghindari hal ini dengan selalu memberikan waktu rutin dimana bayi mempunyai
waktu untuk istirahat.

Gambar 2.25. Kelelahan
6. Stimulus yang berlebihan.
Tidak semua bayi
dapat beradaptasi dengan mudah pada lingkungan barunya. Jika bayi berada di
tempat baru dengan banyak wajah-wajah baru, yang ingin mengendongnya
bergantian, bagi bayi dapat menjadi sangat tidak menyenangkan dan tidak nyaman.
Bayi akan menangis karena stimulasi yang berlebihan. Dalam situasi seperti ini
tenangkan sikecil, gendong, ajak ketempat yang agak sepi, cobalah untuk
membatasi jumlah orang yang akan mengendong bayi anda.

Gambar 2.26. Stimulus yang berlebihan menciptakan suasana
tidak nyaman.
7. Bosan.
Jangan pikir bayi
hanya menangis karena lapar dan basah popok. Bayi anda juga dapat merasa bosan
dengan rutin yang ada. Cobalah bawa bayi anda berkeliling dengan tempat
duduknya bawalah kemana anda pergi, ikutkan dalam aktivitas anda. Bayi senang
melihat warna-warni jadi bila bayi sudah cukup kuat untuk tengkurap anda dapat
meletakkan mainan atau buku dengan gambar yang menarik.


Gambar 2.27. Bayi Bosan
8. Tangisan karena sakit
Tangisan karena bayi anda
kesakitan berbeda dengan tangisa karena lapar, bayi menangis dengan keras,
menahan nafas sebentar karena rasa tak enaknya, dan sekali-kali menangis dengan
nada yang tinggi. Percayalah terhadap naluri anda ketika bayi menangis tidak
dengan seharusnya. Anda dapat membawa ke dokter untuk memastikanya.

Gambar 2.28. Bayi menangis karena sakit.
9.
Kolik.

Kolik dimana bayi
menangis dalam 3 jam sehari atau 3 hari perminggu. Jika bayi menangis dalam
kesakitan, mukaya menjadi kemerahan, perutnya tegang, menarik kakinya, dan
mengepalkan tangannya, kemungkinan terjadi kolik pada bayi anda. Sekitar 1 dari
5 bayi mengalami kolik tapi biasanya berakhir setelah bayi berusia 3 bulan.
Menenangkan bayi yang sedang kolik tidak mudah, karena bayi sedang kesakitan
cobalah untuk meringankan kesakitannya dengan memngendong dan mengayunkan
perlahan, nyanyikan lagu yang lembut, usaplah punggung atau perutnya. Bila
berlanjut bawalah ke dokter secepatnya.
Apapun yang anda lakukan
ingatlah bahwa bayi anda menangis karena inilah satu-satunya cara komunikasi
yang dapat dilakukannya, jadi jangan menjadikan anda putus asa. Bayi anda hanya
ingin berbicara pada anda melalui tangisannya.
(Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com).
D.
RINGKASAN

- Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan pada
bayi baru lahir meliputi :
a. Pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai ujung
kaki
b. Pengkajian penampilan dan perilaku bayi baru lahir
Pengumpulan data dasar diatas
dilakukan dengan menggunakan tehnik : inspeksi, palpasi, auskultasi, dan
perkusi
- Rencana Asuhan Bayi usia 2 – 6 hari
Asuhan kebidanan yang dilakukan pada
bati baru lahir meliputi : kebutuhan nutrisi, eliminasi, pola istirahat,
keadaan kulit, keamanan, serta tanda-tanda bahaya yng mungkin muncul pada bayi.
Selain itu pemberian pendidikan kesehatan kepada ibu sebelum bayi pulang
meliputi perawatan bayi sehari-hari, imunisasi, ASI eksklusif, serta pencegahan
infeksi
E. EVALUASI
1. Berapa suhu tubuh normal pada neonatus usia 0 hari
?
a. 35 – 37 ºC
b.
36 – 37 ºC
c. 37 – 38 ºC
d. 38 – 39 ºC
2. Denyut nadi normal neonatus berkisar antara ....
a. 80 – 100 X/menit
b. 100 – 120 X/menit
c.
120 -150 X/menit

d. 150 – 180 X/menit
3. Sistem syaraf yang ditandai dengan reflek memeluk
disebut ...
a. rooting reflek
b.
moro reflek
c. sucking reflek
d. tonick neck
4. Pigmentasi yang mendatar, agak gelap, terdapat
dibokong pada bayi baru lahir dan akan menghilang secara bertahap dalam tahun
pertama kelahiran disebut ...
a. bercak
mongol
b. hemangioma
c. spider nafi
d. nevus
5. Fungsi ginjal bayi baru lahir normal ditandai
dengan pengeluaran urin pada ...
a. 6 jam pertama
b. 12 jam pertama
c. 18 jam pertama
d. 24 jam pertama
F.
DAFTAR
PUSTAKA

Asuhan Keperawatan Neonatus Normal, 2001 : 219,
223
Chapman, 2006 : 392
Myles, Buku AjarBidan, 2009, cetakan 14
Nuri, A, 2008, www.infobunda.com
Pusdiknakes, WHO – JHPIEGO, 2003 : 14,17, 23, 24
Saefudin, A. B, 2002, : 139
Suririnah, 2008, www.infobunda.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar