Rabu, 12 Oktober 2016

BUKU AJAR ASKEB NEONATUS, BAYI DAN BALITA



BAB II
ASUHAN PADA BAYI USIA 2 - 6  HARI

A.     PENDAHULUAN
Sampai saat ini pembangunan bidang kesehatan di Indonesia masih menitik beratkan pada kesehatan ibu dan bayi. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tertinggi dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia tersebut maka pemerintah mencanangkan program Making Pregnancy Saver (MPS). Program MPS merupakan suatu kegiatan untuk membuat ibu hamil dapat menjaga kesehatan diri dan bayinya sehingga penyulit dalam persalinan dan nifas dapat dicegah.
Mata kuliah Asuhan Kebidanan pada Neonatus Bayi dan Balita merupakan salah satu mata kuliah yang bertujuan agar calon bidan dapat melakukan asuhan kebidanan yang profesional sehingga mampu mengurangi mortalitas dan morbiditas serta tercipta kesejahteraan khususnya pada neonatus bayi dan balita.
Mata kuliah asuhan kebidanan pada kehamilan diberikan pada mahasiswa kebidanan semester III dengan beban SKS 4, dengan rincian 2 SKS Teori dan 2 SKS Praktikum. Dua SKS teori dipergunakan untuk pembelajaran pokok bahasan dan sub pokok bahasan dengan metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, diskusi, brainstorming dan sebagainya. Sedangkan 2 SKS praktikum atau 2 jam perminggu dipergunakan untuk pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang membutuhkan pembelajaran ketrampilan. Praktikum dapat berlangsung di laboratorium kampus maupun di lahan praktek seperti rumah sakit, rumah bersalin, bidan praktek swasta, serta puskesmas.        .
Mata kuliah ini masih relevan diberikan pada mahasiswa calon bidan profesional di Indonesia mengingat angka kematian bayi di Indonesia yang masih tinggi dan membutuhkan penanganan dari berbagai pihak.  
   
B.     TUJUAN INTRUKSIONAL
1.         Tujuan Instruksional Umum
Setelah proses pembelajaan diharapkan mahasiswa dapat melakukan asuhan pada bayi usia 2 - 6 hari.
2.             Tujuan Instruksional Khusus
Setelah proses pembelajaran di kelas, diharapkan mahasiswa dapat :
a.       Mampu melakukan pengkajian fisik bayi baru lahir
b.      Mampu menggambarkan penampilan dan perilaku bayi baru lahir
c.       Mampu  merencanakan asuhan kebidanan bayi 2 – 6 hari, meliputi : nutrisi, eliminasi, personal higiene, pola istirahat, keamanan, tanda-tanda bahaya, dan pendidikan kesehatan sebelum pulang.

C.     SUB POKOK BAHASAN MATERI
                    I.            PENGUMPULAN DATA
1.   Pengkajian fisik bayi baru lahir
Pemeriksaan fisik BBL untuk memeriksa dan menemukan kelainan yang segera memerlukan pertolongan dan sebagai dasar untuk pemeriksaan selanjutnya.
      Gambar 2.1.Bayi Baru Lahir
Yang  perlu diperhatikan dalam pemeriksaan fisik :
a.       Gunakan tempat yang hangat dan kering untuk pemeriksaan.
b.      Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan dan gunakan sarung tangan, bertindak lembut pada saat menangani bayi.
c.       Lihat, dengarkan dan rasakan masing-masing daerah tubuh bayi yang akan diperiksa
(kepala sampai jari kaki)
d.      Jika ditemukan faktor resiko  / penyulit  mencari bantuan lebih lanjut jika diperlukan.
e.       Rekam / catat hasil pengamatan dan setiap tindakan yang jika diperlukan bantuan lebih lanjut.


2.   Anamnesa faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan fisik BBL
a.       Faktor lingkungan
b.      Faktor sosial
c.       Faktor ibu, dan perinatal
d.      faktor neonatal
3.   Keadaan umum
Ukuran keseluruhan, Kepala, badan, ekstermitas, tonus otot, tingkat aktivitas, warna kulit dan bibir, tangis bayi.
Gambar.2.2. Keadaan umum bayi
4.   Tanda-tanda vital
Suhu tubuh, nadi, dan pernafasan Bayi Baru Lahir bervariasi dalam respons terhadap lingkungan.
a.       Suhu tubuh
Hipotalamus bayi belum sempurna sehingga suhu belum stabil terutama terpapar dingin. Bayi mempertahankan suhu tubuh dengan sikap fleksi serta meningkatkan frekuensi pernafasan dan aktifitasnya. Kisaran suhu 36-37ºc, diperlukan nutrisi dan pargerakan yang cukup, sehingga tidak dianjurkan pembedongan yang terlalu kuat (Myles Buku AjarBidan, Cetakan 14. 2009).
Gambar 2.3.Pengukuran Suhu Tubuh Bayi
Pada saat lahir suhu tubuh bayi kira-kira sama dengan suhu tubuh ibunya. Suhu         tubuh normal 36, 5 º - 37,2 º C. (Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 14)
b.      Nadi
Frekuensi denyut jantung / nadi normal pada bayi dan anak (permenit)
Umur
Istirahat (bangun)
Istirahat (tidur)
Aktif/ demam
BBL
100-180
80-160
Sampai 220
1 minggu-3 bulan
100-220
80-200
 Sampai 220
4 bulan-2 tahun
80-150
70-120
Sampai 200
2 tahun-10 tahun
70-110
60-90
Sampai 200
> 10 tahun
55-90
50-90
Sampai 200
(Dr. H. Ahmad Nuri, SP. A. 2008. www.infobunda.com).
c.       Pernafasan.
Pernafasan pada BBL tidak teratur kedalaman, kecepatan, dan iramanya serta bervariasi dari 30-60 kali permenit.

Frekwensi pernafasan normal per menit
Umur
Range/ rata-rata
Waktu tidur
Neonatus
30-60
35
1 bulan-1 tahun
30-60
30
1-2 tahun
25-50
25
3-4 tahun
20-30
22
5-9 tahun
15-30
18
10 tahun/ lebih
15-30
15
(Dr. H. Ahmad Nuri, SP. A. 2008. www.infobunda.com).
d.      Tekanan darah
Tekanan darah pada BBL sulit untuk diukur secara akurat dengan menggunakan sfigmomanometer konvensional, bila menggunakan manset selebar 1 inci (2,5 cm), tekanan sistolik rata-rata adalah 80-60/ 45-40 mmHg pada saat lahir 100/ 50 mmHg sampai hari ke sepuluh. (Asuhan Keperawatan pada Neonatus Normal, 2001 : 219).
e.       Berat badan
Letakkan handuk hangat langsung ditimbang dan set ke nol sebelum menimbang      bayi telanjang. Berat badan biasanya diukur dalam kilogram (kg). Berat Badan     normal 2500-4000 kg.  (Chapman,   2006 : 392). 
Gambar.2.4. Berat badan bayi baru lahir

f.       Panjang badan
Panjang badan dapat diukur dari puncak kepala sampai ke tumit, nilai 45-53 cm. (Pusdiknakes -   WHO- JHPIEGO, 2003 : 24).
Gambar 2.5. Panjang badan bayi
Jokinen (2002) menganjurkan, berdasar pada rekomendasi dari the joint working       party on child health (Hall & Elliman, 2002) bahwa garis dasar pengukuran panjang badan masih penting untuk pengajian pertumbuhan dan kesehatan bayi di masa mendatang.  Jokinen (2002) juga mencatat bahwa pengukuran ini bisa     tidak akurat dan mengatakan penggunaan metode yang paling umum, dengan cara pengukuran menggunakan pita dari puncak kepala ke telapak kaki dengan tungkai sedikit ekstensi, terbukti jauh dari variabel (Wilshin et al, 1999).
g.      Kepala
Meraba adanya molase, sutura, ubun-ubun, kaput, hematoma, dan trauma kelahiran. Lingkar kepala ini dilakukan dengan meletakkan pita melingkar pada lingkar   oksipito-frontal. Pengukuran yang dicatat adalah rata-rata dari tiga kali pengukuran. Kisaran normal untuk bayi aterm adalah 32-37 cm (Baston & Durward, 2001).
 
Gambar.2.6.Pengukuran Lingkar Kepala BBL
Bayi baru lahir bisa memiliki bentuk kepala yang tidak teratur saat lahir, ada molase (tumpang tindih tulang tengkorak) dan kaput suksadaneum (edema kulit            kepala), pembengkakan besar kadang merah marun warnanya dikenal sebagai sephalhematoma (efusi darah dibawah periosteum tulang kranial) tidak terjadi saat lahir tetapi dapat terjadi beberapa jam/ hari setelah kelahiran (Chapman, 2006 : 395).
h.      Wajah.
Penampilan dan kesimetrisan wajah dapat menunjukkan berbagai sindrom seperti sindrom Edward, Down, atau Turner.

lingkar kepala


lingkar bayi
Lingkar dada, diukur dari dada kedaerah punggung kembali ke dada melalui puting susu, nilai 32-34 cm. Lingkar Lengan Atas, nilai 10-11cm.
i.        Telinga
Periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepala.
j.        Mata
Diperiksa apakah lengkap ada lensa mata,pupil mengecil bila ada rangsang cahaya,jarak antar mata 3cm.
Gambar 2.7. Pemeriksaan Mata BBL
Selain itu perlu diperhatikan adanya perlengketan, katarak, perdarahan sub konjungtiva dan lokasinya. Mata harus bersih dari cairan dan peradangan, yang bila terjadi dalam 24 jam sejak kelahiran harus diselidiki karena dapat disebabkan oleh infeksi gonokokus yang dapat menyebabkan kebutaan.
k.      Hidung dan mulut
Memeriksa adanya sumbing bibir, sumbing langitan, gigi kongenital dan lidah menonjol, refleks hisap dinilai dengan mengamati bayi pada saat menyusu. Untuk memeriksa mulut bayi, bidan harus memasukkan jari bersarung tangan, bersih, baru dipasang, guna memeriksa langit-langit mulut bayi untuk meraba adanya sumbing palatum.
            
Gambar 2.8. Bayi Normal dan Bayi bibir sumbing

l.        Leher
Pembengkakan dan benjolan.
m.    Dada
Memeriksa bentuk, lokasi puting, pola respirasi (bunyi nafas, bunyi jantung).
Gambar 2.9. Periksa dada
n.      Sistem syaraf
Adanya refleks moro, lakukan rangsangan dengan suara keras, yaitu pemeriksaan bertepuk tangan. (Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 15)
     
Gambar 2.10. Macam Reflek
Pada saat lahir otot bayi lembut dan lentur. Otot-otot tersebut memiliki tonus dan  kemampuan untuk berkontraksi ketika dirangsang. Sistem persyarafan bayi cukup berkembang untuk dapat bertahan hidup tetapi belum terintegrasi secara sempurna. (Asuhan Keperawatan pada Neonatus Normal, 2001 : 223).
o.      Perut
Memeriksa bentuk, keeratan klem tali pusat, perdarahan tali pusat, benjolan.
Gambar 2.11. Perut Bayi baru lahir
p.      Kelamin
Untuk bayi laki-laki memeriksa adanya ukuran, letak dan adanya pigmentasi, testis dalam skrotum, penis berlubang pada ujung. Pada anak lelaki testis dalam skrotum dan sudah turun kebawah,meatus uretra bermuara diujung penis. Pemeriksaan yang dilakukan meliputiukuran, letak, dan adanya pigmentasi. Pada perempuan labia mayora menutupi minora,himen dan klitoris dapat tampak membesar.
q.      Tungkai dan kaki
Harus simetris, pergetakan normal, hitung jari tangan dan kaki, memeriksa lipatan telapak tangan, jari tumpang tindih.
Gambar 2.12. Ektremitas Jari
r.        Anus
Catat dan dokumentasi setiap keluaran mekonium serta selalu bahwa bayi memiliki  anus dan letaknya benar.
s.       Kulit
Memeriksa adanya laserasi, tanda lahir, memar, dan setiap trauma kelahiran.
Gambar 2.13. Kulit bayi
5.   Penampilan dan perilaku bayi baru lahir
Variasi yang sering ditemukan pada Bayi Baru Lahir :
Menurut Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO (2003 : 17)
a.       Caput suksedaneum
Pengumpulan cairan di bawah kulit kepala yang biasa terjadi pada persalinan lama dan sulit. Caput dapat melewati garis sutura, lain halnya pada cephal hematoma yaitu cairan tidak melewati batas sutura. cairan ini di serap kembali dalam waktu 12 jam atau beberapa hari setelah lahir.
                                   
Gambar 2.14.Caput Suksedaneum
b.      Molase
Suatu keadaan yang paling bertumpukan satu sama lain sebagai upaya untuk memfasilitasi pergerakan kepala selama melalui jalan lahir pada proses persalinan yang menyebabkan kepala bayi tidak simetris.
c.       Bercak mongol
Pigmentasi yang datar dan berwarna gelap di daerah pinggang bawah dan bokong yang di temukan pada saat lahir pada beberapa bayi, yang akan menghilang secara perlahan-lahan selama tahun kedua kehidupan.
d.      Hemangioma
Tanda lahir ini terdiri atas 2 jenis :
1)      Nevus Flammeus ialah daerah kapiler yang tidak menonjol, berbatas tegas, berwarna merah-ungu yang tidak bertambah ukurannya, bisa menghilang atau memudar warnanya.
2)      Nevus vaskulosus ialah kapiler yang baru terbentuk dan membesar pada kulit (lapisan dermis dan subdermis) yang tumbuh beberapa bulan, kemudian mengkerut dan menghilang.
e.       Psendomenarrhe
Cairan mukus kental berwarna keputihan dari bayi baru lahir perempuan selama minggu pertama kehidupan. Ini disebabkan oleh terhentinya pengaruh hormon ibu.
f.       Akriosianosis
Warna biru pada tangan dan kaki yang mungkin timbul pada 2 hingga 4 jam pertama setelah lahir akibat sirkulasi perifer yang buruk. Jika sirkulasi sentral memedai, suplai darah akan segera kembali dengan cepat kebagian ekstermitas setelah kulit ditekan dengan jari.
g.      Milia
Sumbatan pada kelenjar sebasea, tampak sebagian bercak putih menonjol pada muka, terutama di daerah hidung.

                  II.            RENCANA ASUHAN BAYI 2 - 6 HARI
1.      Minum/ kebutuhan dasar
Kebutuhan cairan pada tiap-tiap bayi untuk mencapai kenaikkan Berat badan yang optimum, berbeda-beda oleh sebab pemberian cairan hendaknya on demand (sesuai keinginan bayi).
Gambar 2.15. Minum Asi
2.      BAB
Pada hari pertama dan ketiga tinja berwarna hijau tua (mekonium), hari ke empat dan lima tija berwarna coklat kehijauan dan tergantung dengan susu yang diminum. Bayi yang minum ASI berwarna kuning dan lembek, bayi yang minum PASI tinja berwarna kuning ke abu-abuan dengan sedikit bau menusuk. Frekwensi 1-8 kali sehari.
3.      BAK
Sistem ginjal terbentuk sejak masa janin tetapi kemampuan setelah lahir masih terbatas,kemampuan mensekresi obat dan memekat atau mengencerkan urin belum sempurna.Urin pertama dihasilkan dalam 24 jam pertama serta meningkat seiring asupan cairan.
Yang perlu diperhatikan/ dicatat : kencing pertama, frekwensi kencing berikutnya, warna.  Frekwensi minimal bayi berkemih 6-10 kali/ hari.

4.      Tidur / istirahat
a.       Keadaan tidur tenang, bayi jarang bergerak dan pernafasan lambat serta teratur.
b.      Keadaan tidur REM, bayi bernafas tidak teratur dan menangis atau membuat ekspresi wajah lainnya. Gerakan mata yang cepat dapt terlihat melalui kelopak mata.
c.       Keadaan sadar-aktif, bayi memperlihatkan gerakan tubuh yang aktif, dengan ekspresi tenang atau meringis pada wajahnya.
d.      Keadaan sadar-tenang, bayi sadar tetapi relaks, matanya terbuka dan terfokus, dan bayi mungkin memperlihatkan ekspresi mimik wajah.
e.       Keadaan transisional, bayi mengalami dari satu keadaan sedar lainnya

Gambar 2.16. Tidur / Istirahat
Lama tidur BBL antara 16-20 jam sehari dengan masing-masing periode antara 1,5 jam-5 / 6 jam. Berdasarkan buku (Dasar-dasar keperawatan maternitas, 2000 : 218)       
1)      TIDUR & BANGUN
Semenjak aktiv pernapasan bayi tetap terjaga dan reaktif terhadap rangsang dalam jangka waktu 1jam lalu relaks dan tidur.Lama tidur pertama berlangsung berapa menit hingga berapa jam.Selama masa itu terjadi akumulasi sekret di orofaring yang menyebabkan tersedak atau muntah
2)      TAHAP TIDUR
1.      Tidur Dalam
Mata tertutup,nafas teratur,tidak ada pergerakan bola mata,respon stimulus   lambat.Gerakan tersentak dapat terjadi disela tidur.

2.      Tidur Dangkal
Pergerakan mata yang cepat teramati pada kelopak yang tertutup.Pernapasan tidak  teratur,respon mengisap terjadi intermiten,respon pada stimulus cepat.
3)      TAHAP TERJAGA
a.       Tahap mengantuk:mata bayi membuka,menutup,bayi dapat tersenyum,gerakan halus dan bervariasi.
b.      Tahap terjaga tenang :tanggap terhadap stimulus visual n auditorik
c.       Tahap terjaga aktiv : aktiv dan reaktif terhadap sekeliling
d.      Tahap menangis aktif : bayi menangis keras.
Gambar 2.17. Bayi terjaga

5.      Kebersihan kulit
Dilapisi oleh vernik caseosa yang berfungsi melindungi bayi didalam dan luar uteri serta menghilang dalam beberapa jam setelah lahir.
Tipis,halus dan mudah trauma akibat gesekan atau trauma.PH BBL 6,4 dan turun 4,9 setelah 3-4hr.
Lanugo menutupi kulit terutama bahu,lengan atas, paha, Tampak tanda khas etnik tertentu,misal mongolia terdapat daerah lebar berwarna biru kehitaman pada sakrum.
Kuku terbentuk sempurna,terkadang lebih panjang.Rambut telah sempurna,tulang kartilago telinga telah terbentuk
Mandi / menjaga  kebersihan kulit dengan memandikan pada saat umur 6 - 24 jam saat suhu tubuh stabil. Setelah itu lihat keadaan umum (suhu) normal.

Gambar 2.18. Kebersihan Kulit bayi.

6.      Keamanan
a.       Jangan sekali-kali meninggalkan bayi sendirian dikursi, meja, tempat tidur.
b.      Hindari pemberian apapun, kecuali ASI Ekslusif.
c.       Hindari penggunaan bantal pada belakang kepala bayi dan tempat tidur karena bantal dapat menutupi muka bayi.
d.      Menjauhi orang-orang yang menderita infeksi.
e.       Menjauhi lingkungan yang banyak asap dan orang merokok.
f.       Mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani bayi.
(Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 23)
Gambar 2.19. Asi Eksklusif
7.      Tanda-tanda bahaya
a.       Pernafasan : sulit atau lebih dari 60 kali per menit
b.      Kehangatan : Terlalu panas (> 38 ºC) atau terlalu dingin (< 36 ºC ).
c.       Warna : kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat.
d.      Pemberian makanan : hisapan lemah, mengantuk berlebihan, rewel, banyak muntah, tinja lembek sering, hijau tua ada lendir atau darah pada tinja.
e.       Tali pusat : merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah.
f.       Infeksi : suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk, pernafasan sulit.
g.      Tinja/ kemih : tidak berkemih dalam 3 hari, tidak BAB dalam 24 jam.
h.      Aktivitas : menggigil, atau tangis yang tidak biasa, rewel, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang.
(Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2003 : 24)
8.      Penyuluhan sebelum bayi pulang
a.       Perawatan BBL sehari-hari
b.      Imunisasi
c.       Tanda-tanda bahaya
d.      Pencegahan infeksi
e.       ASI Eksklusif
Gambar 2.20. Tanda Bahaya
               III.            ALASAN MENGAPA BAYI MENANGIS
1.      Lapar
Tangisan karena lapar biasanya terus menerus, iramanya teratur, lama kelamaan bertambah keras. Check juga kapan terakhir anda memberi makan/susu kepada bayi anda?, Jika bayi belum disusui(ASI) setelah 1-2 jam atau dengan susu formula sekitar 2 jam maka mungkin bayi anda menangis karena lapar.
Gambar 2.21. Bayi menangis karena lapar
2.      Minta Ganti Popok.
Bayi juga dapat merasa tidak nyaman dengan tubuhnya, baik itu terasa kotor atau basah pada popoknya dan mereka belum dapat menyatakan ketidaknyaman itu pada kita sehingga mereka hanya menangis. Tangisannya mirip seperti tangisan lapar tapi anda dapat mencek kapan terakhir anda memberikan susu. Pada beberapa bayi tidak menangis meskipun basah atau kotor. Perlunya bagi orang tua untuk mengecek popok si kecil secara berkala, umumnya setelah waktu minum.
   
Gambar 2.22. Ruam Popok



3.      Kedinginan.
Bayi baru lahir merasa senang bila dibungkus dengan kain sehingga menjadi hangat. Karena mereka terbiasa dengan kehangatan dan kenyamanan sewaktu mereka dalam rahim ibunya. Sehingga sewaktu anda membuka baju bayi anda untuk dimandikan atau diganti popok, bayi akan menangis sebagai penyataan kehilangan rasa hangat dan nyaman. Tangisan terdengar seperti rintihan. Tapi setelah anda memberikan baju atau selimut bayi akan berhenti menangis. Juga jangan terlalu membungkus rapat atau memberikan baju yang berlebihan karena bayi juga dapat merasa kepanasan.
                 
Gambar 2.23. Hipotermi
4.      Minta digendong dan dipeluk
Bayi sangat senang melihat wajah orang tuanya mendengar suara, detak jantung dan mencium bau tubuh ibu (terutama bau dari air susu ibu). Mereka senang untuk dipeluk setelah selesai disusui, dimandikan atau digantikan popoknya, dan yakinlah bayi anda akan tertidur dalam pelukan/gendongan anda. Jadi bayipun menangis untuk menarik perhatian anda.

                               
Gambar 2.24. Minta Digendong

5.      Kelelahan
Beberapa bayi yang tidak terbiasa dengan lingkungan baru akan menangis ketika mereka merasa lelah, dan biasanya bayi yang belum tidur sejenak, maka akan lebih mudah rewel, dan akan mulai menangis dengan gangguan kecil saja. Kita dapat menilai kalau bayi kelelahan dengan melihat bayi mengusap-usap matanya atau telinganya. Anda dapat menghindari hal ini dengan selalu memberikan waktu rutin dimana bayi mempunyai waktu untuk istirahat.
Gambar 2.25. Kelelahan



6.      Stimulus yang berlebihan.
Tidak semua bayi dapat beradaptasi dengan mudah pada lingkungan barunya. Jika bayi berada di tempat baru dengan banyak wajah-wajah baru, yang ingin mengendongnya bergantian, bagi bayi dapat menjadi sangat tidak menyenangkan dan tidak nyaman. Bayi akan menangis karena stimulasi yang berlebihan. Dalam situasi seperti ini tenangkan sikecil, gendong, ajak ketempat yang agak sepi, cobalah untuk membatasi jumlah orang yang akan mengendong bayi anda.
Gambar 2.26. Stimulus yang berlebihan menciptakan suasana tidak nyaman.
7.      Bosan.
Jangan pikir bayi hanya menangis karena lapar dan basah popok. Bayi anda juga dapat merasa bosan dengan rutin yang ada. Cobalah bawa bayi anda berkeliling dengan tempat duduknya bawalah kemana anda pergi, ikutkan dalam aktivitas anda. Bayi senang melihat warna-warni jadi bila bayi sudah cukup kuat untuk tengkurap anda dapat meletakkan mainan atau buku dengan gambar yang menarik.
      
Gambar 2.27. Bayi Bosan
8.      Tangisan karena sakit
Tangisan karena bayi anda kesakitan berbeda dengan tangisa karena lapar, bayi menangis dengan keras, menahan nafas sebentar karena rasa tak enaknya, dan sekali-kali menangis dengan nada yang tinggi. Percayalah terhadap naluri anda ketika bayi menangis tidak dengan seharusnya. Anda dapat membawa ke dokter untuk memastikanya.
Gambar 2.28. Bayi menangis karena sakit.



9.      Kolik.
Kolik dimana bayi menangis dalam 3 jam sehari atau 3 hari perminggu. Jika bayi menangis dalam kesakitan, mukaya menjadi kemerahan, perutnya tegang, menarik kakinya, dan mengepalkan tangannya, kemungkinan terjadi kolik pada bayi anda. Sekitar 1 dari 5 bayi mengalami kolik tapi biasanya berakhir setelah bayi berusia 3 bulan. Menenangkan bayi yang sedang kolik tidak mudah, karena bayi sedang kesakitan cobalah untuk meringankan kesakitannya dengan memngendong dan mengayunkan perlahan, nyanyikan lagu yang lembut, usaplah punggung atau perutnya. Bila berlanjut bawalah ke dokter secepatnya.
Apapun yang anda lakukan ingatlah bahwa bayi anda menangis karena inilah satu-satunya cara komunikasi yang dapat dilakukannya, jadi jangan menjadikan anda putus asa. Bayi anda hanya ingin berbicara pada anda melalui tangisannya.
(Dr.Suririnah-www.InfoIbu.com).










D.     RINGKASAN
  1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan pada bayi baru lahir meliputi :
a.       Pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai ujung kaki
b.      Pengkajian penampilan dan perilaku bayi baru lahir
Pengumpulan data dasar diatas dilakukan dengan menggunakan tehnik : inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi
  1. Rencana Asuhan Bayi usia 2 – 6 hari
Asuhan kebidanan yang dilakukan pada bati baru lahir meliputi : kebutuhan nutrisi, eliminasi, pola istirahat, keadaan kulit, keamanan, serta tanda-tanda bahaya yng mungkin muncul pada bayi. Selain itu pemberian pendidikan kesehatan kepada ibu sebelum bayi pulang meliputi perawatan bayi sehari-hari, imunisasi, ASI eksklusif, serta pencegahan infeksi

E.     EVALUASI
1.      Berapa suhu tubuh normal pada neonatus usia 0 hari ?
a.       35 – 37 ºC
b.      36 – 37 ºC
c.        37 – 38 ºC
d.      38 – 39 ºC
2.      Denyut nadi normal neonatus berkisar antara ....
a.       80 – 100 X/menit
b.      100 – 120 X/menit
c.        120 -150 X/menit
d.      150 – 180 X/menit
3.      Sistem syaraf yang ditandai dengan reflek memeluk disebut ...
a.       rooting reflek
b.      moro reflek
c.       sucking reflek
d.      tonick neck
4.      Pigmentasi yang mendatar, agak gelap, terdapat dibokong pada bayi baru lahir dan akan menghilang secara bertahap dalam tahun pertama kelahiran disebut ...
a.       bercak mongol
b.      hemangioma
c.       spider nafi
d.      nevus
5.      Fungsi ginjal bayi baru lahir normal ditandai dengan pengeluaran urin pada ...
a.       6 jam pertama
b.      12 jam pertama
c.       18 jam pertama
d.      24 jam pertama





F.      DAFTAR PUSTAKA
Asuhan Keperawatan Neonatus Normal, 2001 : 219, 223

Chapman, 2006 : 392

Myles, Buku AjarBidan, 2009, cetakan 14

Nuri, A, 2008, www.infobunda.com

Pusdiknakes, WHO – JHPIEGO, 2003 : 14,17, 23, 24

Saefudin, A. B, 2002, : 139

Suririnah, 2008, www.infobunda.com







Tidak ada komentar:

Posting Komentar